🐟 Peta Konsep Kerajaan Mataram Kuno

A Sejarah Kerajaan Mataram Islam. Kesultanan Mataram. (Kerajaan Mataram Islam) 1588–1681. Cakupan terluas Kesultanan Mataram dalam masa pemerintahan Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (1613-1645) Ibu Kota. Kota Gede (1588-1613) DinastiSanjaya adalah suatu dinasti yang berkuasa di Kerajaan Medang periode Jawa Tengah (atau lazim disebut Kerajaan Mataram Kuno). Wangsa ini, bersama-sama dengan Wangsa Sailendra memerintah Kerajaan Medang. Perkembangan Kompleks Percandian Gedongsongo. Pada Kawasan Cagar Budaya Gedongsongo terdapat beberapa candi dalam Bahkanupaya pencurian yoni yang ada di Situs Srigading berakhir tragis. Dari 21 orang pencuri yang berusaha memindahkan yoni, hanya satu orang yang selamat dan tidak meninggal. Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengakui, di setiap bangunan candi yang pasti disakralkan. KerajaanMedang. Kerajaan Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Baru!!: Prasasti Keping Tembaga Laguna dan Kerajaan Medang Β· Lihat lebih Β» Laguna de Bay toriografiakuntansi di Jawa masa Kerajaan Mataram Kuno (abad 8-11 Masehi), dengan fokus pada Akuntansi Perpajakan. Pencatatan dan pelaporan aktivitas perpajakan sebagai pendapatan kerajaan mengindikasikan bahwa aktivitas yang terjadi mengandung nilai Sepi ing Pamrih, Rame ing Gawe. Kata kunci: Historiografi, Akuntansi, Perpajakan, Mataram Kuno Padawaktu itu Sutawijaya telah menjabat bupati Mataram, sehingga pusat kerajaan Pajang dipindahkan ke Mataram. 2.9 DEMAK DIBAWAH KEKUASAAN RAJA – RAJA MATARAM Setelah sekitar 1588 Panembahan Senapati berkuasa di Jawa Tengah sebelah selatan, raja-raja Pati, Demak, dan Grobongan dianggapnya sebagai sampun kareh (sudah ArtiMotif: Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo dari Kerajaan Mataram (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika ia turun tahta dan menobatkan putranya tersebut. Motif ini mengandung nilai-nilai filsafat yang mendalam: ia melambangkan manifestasi Empat Daya Utama di alam semesta (angin, air, api, dan tanah). Memahamikonsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah Sriwijaya, Mataram Hindu, Singosari-Majapahit, Melayu Kuno. Sebagian bersifat agraris dan sebagian bersifat maritim. Secara geografis, tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar hanya di kawasan barat peta-peta kuno, diperbandingkan dengan peta sekarang MateriPokok: Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Kalinnga dan Sriwijaya AlokasiWaktu :2 pertemuan (180 menit) Pertemuanke : 1dan 2 TujuanPembelajaran : dan budaya Kerajaan Kalingga, perekonomi dan budaya masa kerajaan Mataram Kuno, usaha untuk memakmurkan kehidupan masyarakatnya Menganalisis faktor Qmbj. - Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri di Jawa Tengah bagian selatan pada abad ke-8, kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Di Jawa Tengah, letak Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan terletak di Bhumi Mataram sebutan lama untuk Yogyakarta. Pusat kerajaan ini kemudian mengalami beberapa kali perpindahan hingga sampai ke Jawa Mataram Kuno juga sering disebut sebagai Kerajaan Mataram Hindu atau Kerajaan Medang. Pendiri Kerajaan Mataram Kuno adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya yang berkuasa antara 732-760 masehi. Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada tahun 732 masehi dan runtuh pada 1007 hampir tiga abad berkuasa, terdapat tiga dinasti yang memerintah, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra di Jawa Tengah, serta Dinasti Isyana di Jawa Timur. Sejarah Kerajaan Mataram Kuno dapat diketahui dari prasasti Canggal, Prasasti Kalasan, Prasasti Balitung, Prasasti Klurak, Candi Gedong Songo, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, dan masih banyak lainnya. Baca juga Raja-Raja Kerajaan Mataram Kuno Perpecahan Kerajaan Mataram Kuno Kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno pertama kali dipegang oleh Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, dibuktikan dengan Prasasti Canggal dan Carita Parahyangan. Raja Sanjaya dikenal sebagai raja yang bijaksana, cakap, adil, dan taat dalam beragama. Peta Konsep Kerajaan Mataram Kuno. Mataram Kuno menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara yang tentunya memiliki banyak sekali peninggalan bersejarah sebagai bukti bahwa kerajaan tersebut pernah ada. Prasasti ini atas nama Dyah Balitung dan secara eksplisit menyatakan bahwa penguasa pertama kerajaan Medang ini adalah Rakai Mataram Ratu Sanjaya. Berdasarkan sejarahnya penduduk kerajaan ini sangat bergantung pada pertanian agraria terutamanya. Didirikan oleh Sanjaya kerajaan diperintah oleh dinasti Syailendra dan dinasti Isyana. Peta Konsep Kerajaan Hindu Budha Arini Gambar Peta Konsep Kerajaan Hindu Budha Arini Gambar From More related Contoh Poster Tumbuhan - Jawaban Brain Out Buatlah Angka Terbesar - Cara Membuat Parsel Handuk - Gambar Tato Mawar Di Tangan - Kemudian pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dipindah ke Mamrati daerah Kedu. Berdasarkan sejarahnya penduduk kerajaan ini sangat bergantung pada pertanian agraria terutamanya. Kemudian pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dipindah ke Mamrati daerah Kedu. Munculnya kerajaan ini diterangkan dalam Carita Parahyangan dan prasasti yang ditemukan di daerah Canggal di barat daya Magelang. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Kerajaan Pajajaran. Prasasti Canggal berangka tahun 732 Masehi. Daerah ini juga dialiri oleh Sungai Bogowonto Sungai Progo Sungai Elo dan Sungai Bengawan Solo. Pusat Kerajaan Mataram Kuno pada awal berdirinya diperkirakan terletak di daerah Mataram dekat Yogyakarta sekarang. Berdasarkan sejarahnya penduduk kerajaan ini sangat bergantung pada pertanian agraria terutamanya. Mataram Kuno menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara yang tentunya memiliki banyak sekali peninggalan bersejarah sebagai bukti bahwa kerajaan tersebut pernah ada. Munculnya kerajaan ini diterangkan dalam Carita Parahyangan dan prasasti yang ditemukan di daerah Canggal di barat daya Magelang. Sekitar abad ke-8 di Jawa Tengah Berdiri Kerajaan Mataram atau Mataram Kuno. Akibatnya sejarawan sebelumnya juga menyebut kerajaan ini sebagai Mataram Kuno untuk membedakannya dengan Mataram Islam. Peta Konsep Kerajaan Mataram Kuno Dengan Source Sejarah Kerajaan Mataram Kuno. Peta Konsep Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia Mino Gambar Source KerajaΚ”an mΙ™taram ialah kerajaan maritim dan agaria yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8 kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Bab 7 Kerajaankerajaan Hindubuddha Di Indonesia Tujuan Pembelajaran Source Raja-raja yang memerintah di Kerajaan Mataram diterangkan dalam dua buah prasasti yang dikeluarkan oleh Raja. Sejarah Kelas X K13 Source Berdasarkan sejarahnya penduduk kerajaan ini sangat bergantung pada pertanian agraria terutamanya. Peta Konsep Kerajaan Mataram Kuno Dengan Source Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Kerajaan Pajajaran. Satu Ilmu Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia Peta Konsep Source Raja-raja yang memerintah di Kerajaan Mataram diterangkan dalam dua buah prasasti yang dikeluarkan oleh Raja. Prezentaciya Na Temu Sejarah Xi Ips Kerajaan Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia Skachat Besplatno I Bez Registracii Source Akibatnya sejarawan sebelumnya juga menyebut kerajaan ini sebagai Mataram Kuno untuk membedakannya dengan Mataram Islam. Sejarah Kelas X K13 Source Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Kerajaan Pajajaran. Peta Konsep Kerajaan Mataram Kuno Dengan Source Sejarah berdirinya kerajaan mataram kuno Kerajaan Mataram Hindu-Buddha sering disebut dengan Kerajaan Mataram Kuno sebagai pembeda dengan Mataram Baru atau Kesultanan Mataram Islam. Peta Konsep Kerajaan Mataram Kuno Dengan Source Lalu pada masa pemerintahan Dyah Balitung sudah. Kerajaan Mataram Source Daerah ini dikelilingi oleh Gunung Sindoro Gunung Sumbing Gunung Merapi Merbabu Gunung Lawu dan Pegunungan Sewu. Peta Konsep Kerajaan Hindu Budha Source Pusat Kerajaan Mataram Kuno pada awal berdirinya diperkirakan terletak di daerah Mataram dekat Yogyakarta sekarang. Buatlah Peta Konsep Tentang Kerajaan Sriwijaya Brainly Co Id Source Kerajaan Mataram Sebutan bahasa Melayu. Tuliskan Peta Konsep Kerajaan Kutai Brainly Co Id Source Peta kerajaan bercorak hindu budha dan kekuasaannya. Peta Konsep Pengaruh Hindu Budha Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar Source Kerajaan Mataram Sebutan bahasa Melayu. Peta Konsep Kerajaan Mataram Kuno Dengan Source Kerajaan ini pada mulanya merupakan taklukan kerajaan Mataram. K10 Bs S2 Sejarah By Perpus Sma Marsud Issuu Source Munculnya kerajaan ini diterangkan dalam Carita Parahyangan dan prasasti yang ditemukan di daerah Canggal di barat daya Magelang. Peta Konsep Kerajaan Karajaan Hindu Buddha Di Indonesia Pdf Source Pada mulanya kesultanan ini adalah wilayah teritorial Kerajaan Pajang kemudian menundukan dan menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnyaSelanjutnya pada tahun 1586 wilayah Pajang sudah menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Mataram diikuti penyerahan tahkta Pajang oleh Pangeran Benawa kepada Panembahan. Sejarah Kerajaan Mataram Kuno Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya - Sejarah Indonesia mengenal dua Kerajaan Mataram, yaitu Mataram Kuno yang bercorak Hindu-Buddha dan Mataram Islam yang merupakan cikal bakal Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta. Kedua kerajaan itu berbeda dalam hal agama dan dinasti, namun kedua-duanya berkembang pada daerah yang sama yaitu di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kerajaan Mataram Kuno dikenal sebagai kerajaan yang toleran dalam hal beragama. Sebab, di Kerajaan Mataram Lama berkembang agama Buddha dan Hindu secara berdampingan. Kerajaan ini diperintah oleh dua dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama Buddha. Berdasarkan interpretasi terhadap prasasti-prasasti bahwa kedua dinasti itu saling bersaing berebut pengaruh dan kadang-kadang memerintah bersama-sama. Asal usul Dinasti Sanjaya tercantum dalam prasasti Canggal 732 M yang menyebutkan bahwa Sanjaya adalah keponakan Sanna anak dari Sannaha. Dinasti Syailendra sendiri tercantum dalam prasasti Sojomerto tidak berangka tahun, isinya menceritakan tentang Dapuntahyang Syailendra. Berdasarkan Prasasti Canggal 732 M, terletak di atas Gunung Wukir, Kecamatan Salam Magelang, diketahui bahwa raja pertama dari Dinasti Sanjaya adalah Sanjaya yang memerintah di ibu kota bernama Medang. Prasasti itu juga menceritakan tentang pendirian sebuah lingga lambang dewa Syiwa di atas bukit di wilayah Kunjarakunja oleh Raja Sanjaya pada tanggal 6 Oktober 732. Disebutkan juga tentang Pulau Jawa yang subur dan banyak menghasilkan gandum atau padi dan kaya akan tambang emas, yang mula-mula diperintah oleh Raja Sanna. Setelah Raja Sanna meninggal, ia digantikan oleh Raja Sanjaya, anak saudara perempuan Raja Sanna. Raja Sanjaya adalah seorang raja yang gagah berani yang telah menaklukkan raja di sekelilingnya dan menjadikan kemakmuran bagi rakyatnya . Menurut Carita Parahyangan buku sejarah Pasundan, disebutkan Sanna berasal dari Galuh Ciamis. Selain prasasti Canggal, ada juga prasasti Kalasan 778 M yang terdapat di sebelah timur Yogyakarta. Dalam prasasti itu disebutkan Raja Panangkaran dengan nama Syailendra Sri Maharaja Dyah Pancapana Rakai Panangkaran. Hal itu menunjukkan bahwa raja-raja keturunan Sanjaya termasuk keluarga Syailendra. Prasasti Kedu Prasasti Mantyasih berangka tahun 907 M mencantumkan silsilah raja-raja yang memerintah di Kerajaan Mataram. Prasasti Kedu dibuat pada masa Raja Rakai Dyah Balitung. Adapun silsilah raja-raja yang pernah memerintah di Mataram yaitu sebagai berikut. 1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya 2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran 3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan 4. Sri Maharaja Rakai Warak 5. Sri Maharaja Rakai Garung 6. Sri Maharaja Rakai Pikatan 7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi 8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang 9. Sri Maharaja Rakai Dyah Balitung. Menurut prasasti Kedu dapat diketahui bahwa Raja Sanjaya digantikan oleh Rakai Panangkaran. Selanjutnya salah seorang keturunan raja Dinasti Syailendra yang bernama Sri Sanggrama Dhananjaya berhasil menggeser kekuasaan Dinasti Sanjaya yang dipimpin Rakai Panangkaran pada tahun 778. Sejak saat itu, Kerajaan Mataram dikuasai sepenuhnya oleh Dinasti Syailendra. Tahun 778 sampai dengan tahun 856 sering disebut sebagai pemerintahan selingan. Sebab, antara Dinasti Syailendra dan Dinasti Sanjaya silih berganti berkuasa. Dinasti Syailendra yang beragama Buddha mengembangkan Kerajaan Mataram Lama yang berpusat di Jawa Tengah bagian selatan, sedangkan Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu mengembangkan kerajaan yang berpusat di Jawa Tengah bagian Utara. Puncak kejayaan Dinasti Sanjaya terjadi pada masa pemerintahan Raja Dyah Balitung yang menguasai Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia mendirikan candi Prambanan dan Loro Jonggrang menurut model candi-candi Syailendra. Masa pemerintahan raja-raja Mataram setelah Dyah Balitung tidak terlalu banyak sumber yang menceritakannya. Yang dapat diketahui adalah nama-nama raja yang memerintah, yakni, Daksa 913-919, Wawa 919-924, Tulodhong 924-929, sampai Mpu Sindok pada tahun 929 M memindahkan ibu kota kerajaan dari Medang ke Daha Jawa Timur dan mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Isanawangsa. b. Pemerintahan wangsa Sanjaya Raja-raja wangsa Sanjaya, seperti dimuat dalam prasasti Mantyasih Kedu, sebagai berikut. 1 Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya 717 – 746 M Raja ini adalah pendiri Kerajaan Mataram sekaligus pendiri wangsa Sanjaya. Setelah wafat, ia digantikan oleh Rakai Panangkaran. 2 Sri Maharaja Rakai Panangkaran 746 – 784 M Dalam prasasti Kalasan 778 M diceritakan bahwa Rakai Panangkaran yang dipersamakan dengan Panamkaran Pancapana mendirikan candi Kalasan untuk memuja Dewi Tara, istri Bodhisatwa Gautama, dan candi Sari untuk dijadikan wihara bagi umat Buddha atas permintaan Raja Wisnu dari dinasti Syailendra. Ini menunjukkan bahwa pada masa pemerintahan raja ini datanglah dinasti Syailendra dipimpin rajanya, Bhanu yang kemudian digantikan Wisnu, dan menyerang wangsa Sanjaya hingga melarikan diri ke Dieng, Wonosobo. Selain itu, Raja Panangkaran juga dipaksa mengubah kepercayaannya dari Hindu ke Buddha. Adapun penerus wangsa Sanjaya setelah Panangkaran tetap beragama Hindu. 3 Sri Maharaja Rakai Panunggalan 784 – 803 M 4 Sri Maharaja Rakai Warak 803 – 827 M Dua raja ini tidak memiliki peran yang berarti, mungkin karena kurang cakap dalam memerintah sehingga dimanfaatkan oleh dinasti Syailendra untuk berkuasa atas Mataram. Setelah Raja Warak turun takhta sebenarnya sempat digantikan seorang raja wanita, yaitu Dyah Gula 827 – 828 M, namun karena kedudukannya hanya bersifat sementara maka jarang ada sumber sejarah yang mengungkap peranannya atas Mataram Hindu. 5 Sri Maharaja Rakai Garung 828 – 847 M Raja ini beristana di Dieng, Wonosobo. Ia mengeluarkan prasasti Pengging 819 M di mana nama Garung disamakan dengan Patapan Puplar mengenai Patapan Puplar diceritakan dalam prasasti Karang Tengah – Gondosuli. 6 Sri Maharaja Rakai Pikatan 847 – 855 M Raja Pikatan berusaha keras mengangkat kembali kejayaan wangsa Sanjaya dalam masa pemerintahannya. Ia menggunakan nama Kumbhayoni dan Jatiningrat Agastya. Beberapa sumber sejarah yang menyebutkan nama Pikatan sebagai berikut. a Prasasti Perot, berangka tahun 850 M, menyebutkan bahwa Pikatan adalah raja yang sebelumnya bergelar Patapan. b Prasasti Argopuro yang dikeluarkan Kayuwangi pada tahun 864 M. c Tulisan pada sebelah kanan dan kiri pintu masuk candi Plaosan menyebutkan nama Sri Maharaja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan. Diduga tulisan tersebut merupakan catatan perkawinan antara Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan. Sri Kahulunan diduga adalah Pramodhawardhani, putri Samaratungga, dari dinasti Syailendra. Mengenai pernikahan mereka dikisahkan kembali dalam prasasti Karang Tengah. Rakai Pikatan sendiri mengeluarkan tiga prasasti berikut. 1 Prasasti Pereng 862 M, isinya mengenai penghormatan kepada Syiwa dan penghormatan kepada Kumbhayoni. 2 Prasasti Code D 28, berangka tahun Wulung Gunung Sang Wiku atau 778 Saka 856 M. Isinya adalah 1 Jatiningrat Pikatan menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Lokapala Kayuwangi dalam prasasti Kedu; 2 Pikatan mendirikan bangunan Syiwalaya candi Syiwa, yang dimaksud adalah candi Prambanan; 3 kisah peperangan antara Walaputra Balaputradewa melawan Jatiningrat Pikatan di mana Walaputra kalah dan lari ke Ungaran Ratu Boko. 3 Prasasti Ratu Boko, berisi kisah pendirian tiga lingga sebagai tanda kemenangan. Ketiga lingga yang dimaksud adalah Krttivasa Lingga Syiwa sebagai petapa berpakaian kulit harimau, Tryambaka Lingga Syiwa menghancurkan benteng Tripura yang dibuat raksasa, dan Hara Lingga Syiwa sebagai dewa tertinggi atau paling berkuasa. Sebagai raja, Pikatan berusaha menguasai seluruh Jawa Tengah, namun harus menghadapi wangsa Syailendra yang saat itu menjadi penguasa Mataram Buddha. Untuk itu, Pikatan menggunakan taktik menikahi Pramodhawardhani, putri Samaratungga, Raja Mataram dari dinasti Syailendra. Pernikahan ini memicu peperangan dengan Balaputradewa yang merasa berhak atas tahta Mataram sebagai putra Samaratungga. Balaputradewa kalah dan Rakai Pikatan menyatukan kembali kekuasaan Mataram di Jawa Tengah. 7 Sri Maharaja Kayuwangi 855 – 885 M Nama lain Sri Maharaja Kayuwangi adalah Lokapala. Ia mengeluarkan, antara lain, tiga prasasti berikut. a Prasasti Ngabean 879 M, ditemukan dekat Magelang. Prasasti ini terbuat dari tembaga. b Prasasti Surabaya, menyebutkan gelar Sajanotsawattungga untuk Kayuwangi. c Prasasti Argopuro 863 M, menyebutkan Rakai Pikatan pu Manuku berdampingan dengan nama Kayuwangi. Dalam pemerintahannya, Kayuwangi dibantu oleh dewan penasihat merangkap staf pelaksana yang terdiri atas lima orang patih. Dewan penasihat ini diketuai seorang mahapatih. 8 Sri Maharaja Watuhumalang 894 – 898 M Masa pemerintahan Kayuwangi dan penerus-penerusnya sampai masa pemerintahan Dyah Balitung dipenuhi peperangan perebutan kekuasaan. Itu sebabnya, setelah Kayuwangi turun takhta, penggantinya tidak ada yang bertahan lama. Di antara raja-raja yang memerintah antara masa Kayuwangi dan Dyah Balitung yang tercatat dalam prasasti Kedu adalah Sri Maharaja Watuhumalang. Raja-raja sebelumnya, yaitu Dyah Taguras 885 M, Dyah Derendra 885 – 887 M, dan Rakai Gurunwangi 887 M tidak tercatat dalam prasasti tersebut mungkin karena masa pemerintahannya terlalu singkat atau karena Balitung sendiri tidak mau mengakui kekuasaan mereka. 9 Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung 898 – 913 M Raja ini dikenal sebagai raja Mataram yang terbesar. Ialah yang berhasil mempersatukan kembali Mataram dan memperluas kekuasaan dari Jawa Tengah sampai ke Jawa Timur. Dyah Balitung menggunakan beberapa nama a Balitung Uttunggadewa tercantum dalam prasasti Penampihan, b Rakai Watukura Dyah Balitung tercantum dalam kitab Negarakertagama, c Dharmodaya Mahacambhu tercantum dalam prasasti Kedu, dan d Rakai Galuh atau Rakai Halu tercantum dalam prasasti Surabaya. Prasasti-prasasti yang penting dari Balitung sebagai berikut. a Prasasti Penampihan di Kediri 898 M. b Prasasti Wonogiri 903 M. c Prasasti Mantyasih di Kedu 907 M. d Prasasti Djedung di Surabaya 910 M. Sebenarnya, Balitung bukan pewaris takhta Kerajaan Mataram. Ia dapat naik takhta karena kegagahberaniannya dan karena perkawinannya dengan putri Raja Mataram. Selama masa pemerintahannya, Balitung sangat memerhatikan kesejahteraan rakyat, terutama dalam hal mata pencaharian, yaitu bercocok tanam, sehingga rakyat sangat menghormatinya. Tiga jabatan penting yang berlaku pada masa pemerintahan Balitung adalah Rakryan i Hino pejabat tertinggi di bawah raja, Rakryan i Halu, dan Rakryan i Sirikan. Ketiga jabatan itu merupakan tritunggal dan terus dipakai hingga zaman Kerajaan Majapahit. Balitung digantikan oleh Sri Maharaja Daksa dan diteruskan oleh Sri Maharaja Tulodhong dan Sri Maharaja Wana. Namun, ketiga raja ini sangat lemah sehingga berakhirlah kekuasaan dinasti Sanjaya. c. Pemerintahan dinasti Syailendra Ketika Mataram diperintah oleh Panangkaran wangsa Sanjaya, datanglah dinasti Syailendra ke Jawa. Ada beberapa pendapat mengenai asal-usul dinasti Syailendra ini. Dr. Majumdar, Nilakanta Sastri, dan Ir. Moens berpendapat bahwa dinasti Syailendra berasal dari India. Adapun Coedes berpendapat bahwa dinasti Syailendra berasal dari Funan. Dinasti ini lalu berhasil mendesak wangsa Sanjaya menyingkir ke Pegunungan Dieng, Wonosobo, di wilayah Jawa Tengah bagian utara. Di sanalah wangsa Sanjaya kemudian memerintah. Sementara itu, dinasti Syailendra mendirikan Kerajaan Syailendra Mataram Buddha di wilayah sekitar Yogyakarta dan menguasai Jawa Tengah bagian selatan. Sumber-sumber sejarah mengenai keberadaan dinasti Syailendra sebagai berikut. 1 Prasasti Kalasan 778 M 2 Prasasti Kelurak 782 M 3 Prasasti Ratu Boko 856 M 4 Prasasti Nalanda 860 M Raja-raja dinasti Syailendra sebagai berikut. 1 Bhanu 752 – 775 M Bhanu berarti matahari. Ia adalah raja Syailendra yang pertama. Namanya disebutkan dalam prasasti yang ditemukan di Plumpungan 752 M, dekat Salatiga. 2 Wisnu 775 – 782 M Nama Wisnu disebutkan dalam beberapa prasasti. a Prasasti Ligor B menyebutkan nama Wisnu yang dipersamakan dengan matahari, bulan, dan dewa Kama. Disebutkan pula gelar yang diberikan kepada Wisnu, yaitu Syailendravamsaprabhunigadata Sri Maharaja, artinya pembunuh musuh yang gagah berani. b Prasasti Kalasan 778 M menyebutkan desakan dinasti Syailendra terhadap Panangkaran. c Prasasti Ratu Boko 778 M menyebutkan nama Raja Dharmatunggasraya. 3 Indra 782 – 812 M Raja Indra mengeluarkan prasasti Kelurak 782 M yang menyebutkan pendirian patung Boddhisatwa Manjusri, yang mencakup Triratna candi Lumbung, Vajradhatu candi Sewu, dan Trimurti candi Roro Jongrang. Setelah wafat, Raja Indra dimakamkan di candi Pawon. Nama lain candi ini adalah candi Brajanala atau Wrajanala. Wrajanala artinya petir yang menjadi senjata dewa Indra. 4 Samaratungga 812 – 832 M Raja ini adalah raja terakhir keturunan Syailendra yang memerintah di Mataram. Ia mengeluarkan prasasti Karang Tengah yang berangka tahun Rasa Segara Krtidhasa atau 746 Saka 824 M. Dalam prasasti tersebut disebutkan nama Samaratungga dan putrinya, Pramodhawardhani. Disebutkan pula mengenai pendirian bangunan Jimalaya candi Prambanan oleh Pramodhawardhani. Nama Samaratungga juga disebutkan dalam prasasti Nalanda 860 M yang menceritakan pendirian biara di Nalanda pada masa pemerintahan Raja Dewapaladewa Kerajaan Pala, India. Pada masa pemerintahannya, Samaratungga membangun candi Borobudur yang merupakan candi besar agama Buddha. Samaratungga kemudian digantikan oleh Rakai Pikatan, suami Pramodhawardhani yang berasal dari wangsa Sanjaya. Kembalilah kekuasaan wangsa Sanjaya atas Mataram Kuno sepenuhnya. d. Kehidupan ekonomi Kerajaan Mataram Kuno Letak kerajaan Mataram yang terisolasi menyebabkan perekonomian kerajaan itu sulit untuk berkembang dengan baik. Selain itu, transportasi dari pesisir ke pedalaman sulit untuk dilakukan karena keadaan sungainya. Dengan demikian, perekonomian rakyat banyak yang mengandalkan sektor agraris daripada perdagangan, apalagi perdagangan internasional. Dengan keadaan tersebut, wajar bila Raja Kayuwangi berusaha untuk memajukan sektor pertanian, sebab dengan sektor inilah, perekonomian rakyat dapat dikembangkan. Berdasarkan prasasti Purworejo 900 M disebutkan bahwa Raja Belitung memerintahkan pendirian pusat-pusat perdagangan. Pendirian pusat-pusat perdagangan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat, baik di sektor pertanian dan perdagangan. Selain itu, dimaksudkan agar menarik para pedagang dari daerah lain untuk mau berdagang di Mataram. Prasasti Wonogiri 903 M menceritakan tentang dibebaskannya desa-desa di daerah pinggiran sungai Bengawan Solo apabila penduduk setempat mampu menjamin kelancaran lalu lintas di sungai tersebut. Terjaminnya sarana pengangkutan atau transportasi merupakan kunci untuk mengembangkan perekonomian dan membuka hubungan dagang dengan dunia luar. Dengan demikian, usaha-usaha mengembangkan sektor perekonomian terus diusahakan oleh raja Mataram demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakatnya. e. Kehidupan sosial-budaya Kerajaan Mataram Kuno Struktur sosial masyarakat Mataram Kuno tidak begitu ketat, sebab seorang Brahmana dapat menjadi seorang pejabat seperti seorang ksatria, ataupun sebaliknya seorang Ksatria bisa saja menjadi seorang pertapa. Dalam masyarakat Jawa, terkenal dengan kepercayaan bahwa dunia manusia sangat dipengaruhi oleh alam semesta sistem kosmologi. Dengan demikian, segala yang terjadi di alam semesta ini akan berpengaruh pada kehidupan manusia, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, untuk keserasian alam semesta dan kehidupan manusia maka harus dijalin hubungan yang harmonis antara alam semesta dan manusia, begitu pula antara sesama manusia. Sistem kosmologi juga menjadikan raja sebagai penguasa tertinggi dan penjelmaan kekuatan dewa di dunia. Seluruh kekayaan yang ada di tanah kerajaan adalah milik raja, dan rakyat wajib membayar upeti dan pajak pada raja. Sebaliknya raja harus memerintah secara arif dan bijaksana. Dalam bidang kebudayaan, Mataram Kuno banyak menghasilkan karya yang berupa candi. Pada masa pemerintahan Raja Sanjaya, telah dibangun beberapa candi antara lain Candi Arjuna, Candi Bima dan Candi Nakula. Pada masa Rakai Pikatan, dibangun Candi Prambanan. Candi-candi lain yang dibangun pada masa Mataram Kuno antara lain Candi Borobudur, Candi Gedongsongo, Candi Sambisari, dan Candi Ratu Baka. f. Kepercayaan Kerajaan Mataram Kuno Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, banyak didirikan candi-candi yang bercorak Hindu dan Buddha. Pernikahannya dengan Pramodhawardhani tidak menyurutkan Rakai Pikatan untuk berpindah agama. Ia tetap memeluk agama Hindu dan permaisurinya beragama Buddha. Pembangunan candi-candi dilakukan dengan bekerja sama. Pramodhawardhani yang bergelar Sri Kahulunan banyak mendirikan candi yang bersifat Buddha, sedangkan suaminya Rakai Pikatan banyak mendirikan candi yang bersifat Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mundur ketika pusat kekuasaannya pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Ada beberapa pendapat mengenai pemindahan pusat kerajaan ini. Pendapat lama mengatakan bahwa pemindahan pusat kerajaan ini sehubungan dengan adanya bencana alam berupa banjir atau gunung meletus atau adanya wabah penyakit. Untuk lebih lengkapnya mengenai penyebab kemunduran Kerajaan Mataram Kuno ini dapat dipelajari pada Materi Penyebab Runtuhnya Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia Demikianlah Materi Sejarah Kerajaan Mataram Kuno, semoga bermanfaat.

peta konsep kerajaan mataram kuno