🦦 Cerpen Karya Seno Gumira Ajidarma

SUKABKARYA SENO GUMIRA AJIDARMA DAN RELEVANSINYA DENGAN MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Luthfi Hajan Ainur Rofiq1, Suyitno2, Purwadi3 Universitas cerpenIblis Tidak pernah Mati karya Seno Gumira Ajidarma yang terbit tahun 2001 oleh Galang Press. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik cerpen “Jakarta, Suatu Ketika”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. KaryaSeno Gumira Ajidarma Peneliti/penulis: Dian Susilastri Tahun: 2008 Program studi Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Abstrak Tesis ini membahas keadilan dalam novel Kalatidha karya Seno Gumira Ajidarma.Penelitian ini menggunakakan metode deskriptif analitik. HarianKompas untuk Cerpen Pelajaran Mengarang, 1993; Penulisan Karya Sastra dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa untuk kumpulan cerpen Saksi Mata, 1995; East Asia (S.E.A.) Write Award untuk kumpulan cerpen Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, 1997; Dinny O’Hearn Prize for Literary untuk Cerpen Saksi Mata, 1997 Judul Penembak Misterius: Kumpulan Cerpen Penulis: Seno Gumira Ajidarma Penerbit: Galang Press Harga: Rp55.000,- (Baru) Buku kumpulan cerpen ini memuat 15 cerpen karya Seno Gumira Ajidarma, yaitu sebagai berikut. Trilogy of Mysterious Shooter: 1. “Keroncong Pembunuhan”, harian Kompas, 3 Februari 1985; 2. Kaliini, komik “Layang-Layang” yang digarap oleh komikus legendaris Gerdi WK. Komik ini diolah dari cerpen berjudul sama karya Seno Gumira Ajidarma (SGA) yang terbit tahun 2004 silam. Cerpen “Layang-Layang” sebelumnya pernah terbit dan termaktub dalam buku kumpulan cerpen Aku Kesepian, Sayang, dan Datanglah, Menjelang Kematian tahun 2004. TikTokvideo from Amanda (@030129m): "MANUSIA KAMARKarya Seno Gumira Ajidarma Oleh Amanda Diana Putri [A1A020034] kelas 3A#cerpen #manusiakamar #universitasbengkulu". suara asli - cieekepooo. TentangSeno Gumira Ajidarma dan karya-karyanya : Seno Gumira Ajidarma (lahir di Boston, Amerika Serikat, 19 Juni 1958; umur 53 tahun) adalah penulis dari generasi baru di sastra Indonesia. Beberapa buku karyanya adalah Atas Nama Malam, Wisanggeni—Sang Buronan, Sepotong Senja untuk Pacarku, Biola tak berdawai, Kitab Omong Kosong, Dilarang DigitalArchipelago didukung Galeri Indonesia Kaya kembali akan meluncurkan buku audio Trilogi Insiden karya Seno Gumira Ajidarma, setelah sebelumnya sukses meluncurkan audio book berbahasa Indonesia pertama yang mengadaptasi novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Peluncuran audio book akan dilaksanakan pada Kamis, 10 April 2014, gtpQPIb. Cerpen Seno Gumira Ajidarma. Pengertian cerpen cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Agaknya nenek itu sengaja membawa gadis manis cucunya itu kesini untuk. Cerpen Seno Gumira Ajidarma Gambaran from Saksi mata ditulis sga berdasarkan keterangan para korban dan saksi mata atas insiden dili, 12 november 1991 yang terjadi di timor timur. Teluk wengkay korrie layun rampan 3. Ibu guru tati menawarkan tiga judul yang ditulisnya di papan putih. 2007, Cerpen, Cerpen Pilihan Kompas, Cinta, Senja, Senja Di Kaca Spion, Seno Gumira Ajidarma Matahari Tidak Pernah Terbenam Di Negeri SenjaSeno Gumira Ajidarma, Baca Artikel Ini Dan Artikel Lainnya Dengan Daftar Akun Itu Berjudul “Dunia Gorda”.Ketika Membaca Kumpulan Cerpen Seno Gumira Ajidarma Sga Dalam Buku Kumpulan Cerpen 2007, Cerpen, Cerpen Pilihan Kompas, Cinta, Senja, Senja Di Kaca Spion, Seno Gumira Ajidarma Matahari Tidak Pernah Terbenam Di Negeri Senja Cintaku jauh di komodo seno gumira ajidarma berikut ini naskah cerpen cintaku jauh di komodo karya seno gumira ajidarma yang saya salin sesuai dengan naskah aslinya yang dimuat di harian kompas bulan agustus tahun 2003. Pengertian cerpen cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. lahir 19 juni 1958 adalah penulis dan ilmuwan sastra indonesia. Seno Gumira Ajidarma, Dilarang menyanyi di kamar mandi. Saksi mata merupakan salah satu cerpen dalam kumpulan cerpen saksi mata yang dikarang oleh seno gumira ajidarma. Dodolitdodolitdodolitbret karya seno gumira ajidarma, cerpen terbaik pilihan kompas 2010 […] tak ada yang baru di bawah matahari boneka ketujuh. Lanjutkan Baca Artikel Ini Dan Artikel Lainnya Dengan Daftar Akun Kompas kring +6221 2567 6000. Saksi mata ditulis sga berdasarkan keterangan para korban dan saksi mata atas insiden dili, 12 november 1991 yang terjadi di timor timur. Kalian punya waktu 60 menit”, ujar ibu guru tati. Cerpen Itu Berjudul “Dunia Gorda”. Beberapa buku karyanya adalah atas nama malam, wisanggeni—sang buronan, sepotong senja untuk pacarku, biola tak berdawai, kitab omong kosong, dilarang menyanyi di kamar mandi, dan negeri senja. Seno gumira ajidarma dilahirkan di boston pada tanggal 19 juni 1958 dan dibesarkan di yogyakarta. Seno gumira ajidarma seorang cerpenis, esais, wartawan, dan pekerja teater. Ketika Membaca Kumpulan Cerpen Seno Gumira Ajidarma Sga Dalam Buku Kumpulan Cerpen Telaah cerpen “clara” karya seno gumira ajidarma menggunakan pendekatan objektif a. Pada tahun 1977 seno mulai bekerja sebagai wartawan lepas pada surat kabar merdeka. Apakah kamu menerimanya dalam keadaan lengkap? Cerpen Macan Karya Seno Gumira Ajidarma. Saksi mata merupakan salah satu cerpen dalam kumpulan cerpen saksi mata yang dikarang oleh seno gumira ajidarma. Dikritik kali ini adalah cerpen karya seno gumira adjidarma. Cerpen Seno Gumira Ajidarma Gambaran from Koleksi cerita pendek karya seno gumira ajidarma. Berikut contoh analisis ideologi dalam cerpen “kematian paman gober” karya seno gumira ajidarma. Meski ceritanya pendek, sebuah cerpen yang. Pengertian Cerpen Cerpen Adalah Karangan Pendek Yang Berbentuk Pelajaran Mengarang Merupakan Cerpen Terbaik Harian Kompas Cerpen Dipisahkan Sepenggal Kehidupan Tokoh, Yang Penuh Pertikaian, Peristiwa Yang Mengharukan Atau Menyenangkan, Dan Mengandung Kesan Yang Tidak Mudah Dilupakan.[1]Pada Kumpulan Cerpen Saksi Mata Karya Seno Gumira Ajidarma, Yang Kini Bergabung Menjadi Sebuah Karya Dengan Judul Trilogi Insiden, Yang Mencakup Saksi Mata, Jazz, Parfum, & Insiden, Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Pada Kali Ini Penulis Hanya Berfokus Pada Pembahasan Kumpulan Cerpen Saksi Kumpulan Cerpen Wengkay Korrie Layun Rampan 3. Pengertian Cerpen Cerpen Adalah Karangan Pendek Yang Berbentuk Prosa. Psikoanalisis sigmund freud pada antologi cerpen karya seno gumira ajidarma. jurnal bahas unimed, vol. Hal ini ,nenjadi tantangan bagi penulis cerpen, tak terkecuali yang sudah dimuat di kompas. Semua juri menyepakati macan menjadi cerpen terbaik. Cerpen Pelajaran Mengarang Merupakan Cerpen Terbaik Harian Kompas 1993. Kalian punya waktu 60 men. Peluk, dan bisikan terhangat, dari sebuah tempat yang paling sunyi di dunia. Sinopsis cerpen dalam cerpen pelajaran mengarang ini, karya seno gumira ajidarma menceritakan tentang seorang anak perempuan bernama sandra. Dalam Cerpen Dipisahkan Sepenggal Kehidupan Tokoh, Yang Penuh Pertikaian, Peristiwa Yang Mengharukan Atau Menyenangkan, Dan Mengandung Kesan Yang Tidak Mudah Dilupakan.[1] Meski ceritanya pendek, sebuah cerpen yang. Harian kompas memilih cerita pendek macan karya seno gumira ajidarma sebagai cerpen terbaik kompas 2020. Interpretasi cerpen terbaik kompas 2020 berjudul ”macan” karya seno gumira ajidarma menjadi sebuah pementasan wayang, adegan teatrikal, dan tarian, yang digarap dalang wayang urban nanang hape. Pada Kumpulan Cerpen Saksi Mata Karya Seno Gumira Ajidarma, Yang Kini Bergabung Menjadi Sebuah Karya Dengan Judul Trilogi Insiden, Yang Mencakup Saksi Mata, Jazz, Parfum, & Insiden, Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Pada Kali Ini Penulis Hanya Berfokus Pada Pembahasan Kumpulan Cerpen Saksi Kumpulan Cerpen Ini. Ini adalah kali keempat cerpen seno terpilih sebagai cerpen terbaik kompas. Seno gumira ajidarma seorang cerpenis, esais, wartawan, dan pekerja teater. Posts tagged seno gumira ajidarma. Teluk Wengkay Korrie Layun Rampan 3. Saksi mata merupakan salah satu cerpen dalam kumpulan cerpen saksi mata yang dikarang oleh seno gumira ajidarma. Perburuan liar telah mengurangi jumlah kijang yang biasa dimakan komodo, sehingga kekasihku dengan kelaparannya yang amat sangat telah menerkam dan menelan seorang anak gadis berusia 12 tahun. Apa yang menarik dan mengapa mereka dipilih sebagai yang terbaik? ArticlePDF Available AbstractCerpen Aku Kesepian Sayang. Datanglah, Menjelang Kematian karya Seno Gumira Ajidarma adalah cerpen bergaya absurd yang ditulis pada tahun 2002. Cerpen ini sangat populer di kalangan cerpenis atau pembacanya. Cerpen ini banyak mengungkap permasalahan hidup berupa kondisi kejiwaan tokoh serta kegelisahan yang selalu mengiringi tokoh tersebut. Perjalanan tokoh yang ditampilkan dalam cerpen ini memiliki karakter yang sangat kuat dengan kondisi psikologis tertentu. Kondisi tersebut disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang. Struktur kepribadian yang tergambar dalam prilaku tokoh utama tersebut sangat cocok apabila dikaji menggunakan teori kepribadian Sigmund Freud. Permasalahan yang muncul adalah, bagaimanakah sruktur kepribadian tokoh utama dalam cerpen tersebut, serta faktor apa yang mempengaruhi kejiwaannya? Hasil dari analisis menunjukan bahwa ditemukannya struktur kepribadian berupa id, ego dan superego dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejiwaan manusia yang terdiri dari dua hal, yaitu faktor personal yang terdiri dari, faktor biologis dan faktor sosiopsikologis yang kemudian dibagi lagi yakni. Komponen afektif digolongkan menjadi faktor sosiogenesis yang tergolong dalam faktor ingin tahu, motif cinta, motif akan nilai dambaan dan maknakehidupan dan faktor, emosi, kognitif, dan konotatif. Sedangkan faktor situasional ditemukan faktor ekologi, suasana perilaku, stimulasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Kajian Psikoanalisis Cerpen ... Muhammad Imam Turmudzi 15 KAJIAN PSIKOANALISIS CERPEN “AKU KESEPIAN SAYANG. DATANGLAH, MENJELANG KEMATIAN” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA * A Study of Psychoanalysis on the Short Story“Aku Kesepian Sayang. Datanglah, Menjelang Kematian” by Seno Gumira Ajidarma Oleh/By Muhammad Imam Turmudzi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Jalan Imam Barjo Nomor 5, Pleburan, Semarang Selatan, Kota Semarang, 50241 Telepon 082227588989/ 085640240011 Pos-el * Diterima 5 Februari 2018, Disetujui 8 April 2018 ABSTRAK Penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur kepribadian, dinamika kepribadian, dan mekanisme pertahanan diri tokoh utama Aku pada cerpen “Aku Kesepian Sayang. Datanglah, Menjelang Kematian”. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Data diperoleh dengan teknik baca dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur kepribadian tokoh utama Aku terdiri atas id, ego, dan superego. Id memengaruhi tokoh utama Aku untuk mengejar kepuasannya, ego meredakan kecemasan-kecemasan dalam dirinya, dan superego mengendalikan sikap-sikapnya. Dinamika kepribadian tokoh utama Aku terdiri atas komponen naluri instinct, insting hidup eros, dan kecemasan neurotik. Tokoh Aku mengurangi naluri ketegangannya dengan cara membendung dan mengalihkan pada hal-hal tertentu. Insting hidup tokoh Aku didominasi oleh usahanya untuk memelihara ego dan menyesuaikannya dengan biologis bawaan. Sementara itu, kecemasan neurotik tokoh utama Aku berupa keberhasilan superego membendung keinginan id. Terakhir adalah mekanisme pertahanan tokoh utama Aku berupa represi repression, rasionalisasi rationalization, agresi dan apatis, serta fantasi dan stereotip. Mekanisme pertahanan diri tersebut dilakukan dengan melamunkan masa lalu bersama kekasihnya demi menebus segala kesalahan terhadap dirinya sendiri. Kata kunci psikoanalisis, struktur kepribadian, dinamika kepribadian, mekanisme pertahanan diri ABSTRACT This research was to describe the structure of personality, personality dynamics, and self defense mechanisms of the main character I in the short story “Aku Kesepian Sayang. Datanglah, Menjelang Kematian” by Seno Gumira Ajidarma. The research was conducted using psychological approach of Sigmund Freud psychoanalysis theory. The data was obtained by reading and noting techniques. This study was a qualitative descriptive research. Results of the study were the personality structure of the main character consists of Id, Ego, and Superego. Id affected the main character I when fulfil his satisfaction, the ego alleviated the main character's anxieties, and the superego controlled the attitudes of I. In the personality dynamics, character I consisted of instinctive components instinct, instinct of living eros and neurotic anxiety. The instinct of the character I lowered the tension by 16 ALAYASASTRA, Volume 14, No. 1, Mei 2018 controlling and diverting it into other positive issues. The living instinct was dominated by the system of efforts on conserving ego by making innate biological adjustments. Neurotic anxiety was in the form of superego success in controlling the want of id. Finally, the personality development of the main character I was in the form of defensive mechanism repression, rationalization, aggression and apathetic, as well as fantasy and stereotype. The defensive mechanism was executed by the main character I to compensate his mistakes by subconsciously imagining his past with his girlfriend. Keywords psychoanalysis, personality structure, personality dynamics, self defense mechanism PENDAHULUAN Karya sastra adalah wujud dari apa yang telah dirasakan, direnungkan, dan dialami seseorang terhadap segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak menarik perhatiannya. Dengan kata lain, karya sastra merupakan sebuah ungkapan imajinasi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa Hardjana, 198510. Sastra menampilkan sebuah gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri merupakan suatu kenyataan sosial. Dalam pengertian ini, kehidupan mencakup hubungan antarmasyarakat, yakni antara masyarakat dan individu, antarindividu, dan antarperistiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Bagaimanapun juga, peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang, yang sering menjadi bahan sastra, adalah pantulan hubungan seseorang dengan orang lain atau dengan masyarakat Damono, 20031. Lebih lanjut Supaat Lathief 20084 menjelaskan bahwa ”karakteristik kepribadian manusia dapat menjelma menjadi suatu bahasa, suatu seni, dan suatu sastra”. Artinya, antara manusia dan karya sastra merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pengarang melalui perilaku batin dan kejiwaannya mencoba menuangkan apa yang dirasa, dialami, dilihat, dan diperhatikan dalam kehidupan nyata ke dalam karya sastra melalui simbol, ikon, dan lambang. Pengarang harus mampu merepresentasikan kepribadian tokoh dalam kehidupan nyata menjadi watak kepribadian tokoh dalam karya sastra. Psikologi kepribadian adalah psikologi yang mempelajari kepribadian manusia sebagai objek penelitian yakni faktor-faktor yang memengaruhi tingkah laku manusia. Psikologi kepribadian mempelajari kaitan antara ingatan atau pengamatan dan perkembangan, kaitan antara pengamatan dan penyesuaian diri pada individu, dan seterusnya Koswara dalam Minderop, 20108. Salah satu cabang ilmu dari bidang psikologi adalah psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. sekitar tahun 1900-an. Teori psikoanalisis berhubungan dengan fungsi dan perkembangan mental manusia dan memusatkan perhatiannya pada satu konsep, yakni ketidaksadaran Susanto, 201255—57. Menurut Freud dalam Minderop, 201321 struktur kepribadian manusia memiliki tiga unsur penting, yaitu id aspek biologis, ego aspek psikologis, dan superego aspek sosiologis. Id Kajian Psikoanalisis Cerpen ... Muhammad Imam Turmudzi 17 terletak di bagian tidak sadar merupakan reservoir pulsi dan menjadi sumber energi psikis. Ego terletak di antara alam sadar dan tidak sadar berfungsi sebagai penengah yang mendamaikan tuntutan pulsi dan larangan superego. Sementara itu, superego menjadi bagian dari hati nurani yang berdasar pada aspek moralitas dan berperan mempertimbangkan baik dan buruk suatu tindakan. Id das Es merupakan watak dasar setiap manusia yang hadir sejak ia lahir dan berisi sifat-sifat keturunan, naluri seksual, dan agresivitas. Id cenderung menghendaki penyaluran atau pelampiasan untuk setiap keinginan, yang jikalau tertahan atau tersumbat, akan mengalami ketegangan. Oleh sebab itu, prinsip id adalah kesenangan yang disalurkan dengan cara implusif, irasional, dan narsistik tanpa mempertimbangkan akibat atau konsekuensi. Watak ini juga tidak mengenal rasa takut dan cemas sehingga tindakan hati-hati tidak diperlukan dalam upaya penyaluran hasrat keinginan Siswantoro, 200538—39. Ego das Ich adalah aspek psikologis dari kepribadian yang timbul karena kebutuhan pribadi untuk berhubungan dengan dunia nyata Freud 2006599. Secara singkat menurut Bertens 200633, tugas ego adalah untuk mempertahankan kepribadian dan menjamin penyesuaiannya dengan lingkungan sekitar, serta memecahkan konflik dengan realitas atau antara keinginan-keinginan yang tidak cocok satu sama lain. Dengan kata lain, ego merupakan eksekutif kepribadian. Ia berusaha memenuhi kebutuhan id, moral, dan kesempurnaan superego. Superego das über Ich adalah aspek sosiologis kepribadian yang mewakili nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat. Superego lebih merupakan kesempurnaan daripada kesenangan. Oleh karena itu, superego dianggap sebagai aspek moral kepribadian. Fungsinya yang pokok ialah untuk menentukan apakah sesuatu itu benar atau salah, pantas atau tidak, susila atau tidak. Dengan demikian, pribadi dapat bertindak sesuai dengan moral masyarakat. Meskipun masyarakat tempat individu hidup merupakan masyarakat yang tidak baik, tetap saja superego membentuk suara hati untuk membedakan mana yang baik atau tidak baik. Superego pertama yang ditanamkan kepada individu berasal dari orang tua ketika ia masih kanak-kanak Suryabrata, 2005127. Dominasi salah satu dari sistem id, ego, dan superego akan memberi corak tertentu pada individu Ferdinand, 2008110. Freud mengemukakan suatu prinsip, yang disebut prinsip motivasional atau dinamik, untuk menjelaskan dorongan kekuatan di balik tindakan manusia. Bagi Freud, manusia termotivasi untuk mencari kenikmatan dan mereduksi tegangan serta kecemasannya. Motivasi itu ditimbulkan oleh energi fisik yang berasal dari insting manusia. Insting dapat didefinisikan sebagai perwujudan psikologis dari sumber rangsangan somatik dalam yang 18 ALAYASASTRA, Volume 14, No. 1, Mei 2018 dibawa sejak lahir Semiun, 200669. Freud meyakini bahwa perilaku manusia dilandasi oleh dua energi mendasar yaitu naluri kehidupan atau eros life instinct dan naluri kematian atau destructive instinct death instinct atau Thanatos. Naluri kehidupan life instincts atau eros dimanifestasikan dalam perilaku seksual yang menunjang kehidupan serta pertumbuhan. Naluri kematian death instincts atau Thanatos mendasari tindakan agresif dan destruktif. Hilgard dalam Minderop, 201327. Menurut Hilgard dalam Minderop, 201329, Freud menggunakan istilah mekanisme pertahanan untuk mengacu pada proses alam bawah sadar seseorang untuk mempertahankan dirinya terhadap kecemasan. Kecemasan ansietas merupakan kondisi yang diikuti oleh perasaan tidak nyaman, khawatir, takut, dan tidak bahagia yang dapat dirasakan individu dalam berbagai level Hilgard dalam Minderop, 201328. Mekanisme pertahanan diri tersebut memiliki beragam bentuk. Pertama, represi repression yang bertujuan untuk mendorong keluar impuls-impuls id yang tidak diterima dari alam sadar kembali ke alam bawah sadar Minderop, 201332—33. Kedua, sublimasi yang terjadi bila perasaan tidak nyaman digantikan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat secara sosial. Sublimasi sesungguhnya suatu bentuk pengalihan. Ketiga, proyeksi yaitu mekanisme yang tidak disadari individu untuk melindungi dirinya dari pengakuan terhadap kondisi tersebut. Keempat, pengalihan displacement yaitu pengalihan perasaan tidak senang terhadap suatu objek kepada objek lainnya yang lebih memungkinkan. Kelima, rasionalisasi rationalization yang bertujuan untuk mengurangi kekecewaan ketika gagal mencapai suatu tujuan dan memberikan motif yang dapat diterima atas perilaku Hilgard dalam Minderop, 201334—35. Keenam, reaksi formasi reaction formation yang mampu mencegah perilaku seorang individu untuk bersikap antisosial yang dapat menghasilkan ansietas. Ketujuh, regresi yakni perilaku seorang dewasa yang mirip anak kecil, mudah kehilangan kontrol sehingga tidak sungkan berkelahi primitivation Minderop, 201337—38. Kedelapan, agresi dan apatis. Agresi adalah perasaan marah yang berkaitan erat dengan ketegangan dan kegelisahan yang dapat menjurus pada penyerangan. Apatis adalah bentuk lain dari reaksi terhadap frustasi dengan cara menarik diri dan bersikap seakan-akan pasrah. Kesembilan, fantasi dan stereotip adalah konsekuensi lain dari frustasi. Stereotip memperlihatkan perilaku pengulangan terus-menerus meskipun perbuatan tersebut tidak bermanfaat dan tampak aneh Hilgard dalam Minderop, 201338—39. Cerpen yang dibahas dalam tulisan ini berjudul “Aku Kesepian Sayang. Datanglah, Menjelang Kematian”. Cerpen tersebut merupakan satu dari lima belas cerpen karya Seno Gumira Ajidarma yang Kajian Psikoanalisis Cerpen ... Muhammad Imam Turmudzi 19 dimuat dalam kumpulan cerpen dengan judul yang sama dan diterbitkan tahun 2004 oleh Gramedia Pustaka Utama. Seno Gumira Ajidarma lahir di Boston, Amerika Serikat, 19 Juni 1958. Beberapa buku karyanya adalah Atas Nama Malam, Wisanggeni-Sang Buronan, Sepotong Senja untuk Pacarku, Biola tak Berdawai, Kitab Omong Kosong, Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, dan Negeri Senja. Cerpen “Aku Kesepian Sayang. Datanglah, Menjelang Kematian” menceritakan tentang perempuan malam yang sedang bersolek di dalam kamarnya dengan hanya mengenakan celana dalam. Kemudian ia mengganti celana dalamnya dengan yang lebih indah. Celana dalam memang tidak terlihat dari luar, tetapi ia tidak ingin dipermalukan saat celana dalam itu terlihat. Ia berusaha tersenyum di depan cermin, tetapi hal itu tidak mampu menutupi kegelisahan hatinya. Dari dalam kamarnya, perempuan itu merenungi peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya. Ia jatuh cinta kepada laki-laki yang sudah beristri. Lelaki itu selalu bimbang memilih pulang ke rumah bertemu anak dan istri atau menemuinya. Setiap kali mereka bertemu, lelaki itu ingin cepat-cepat pulang sehingga akhirnya memutuskan menyendiri pergi ke suatu tempat yang baru. Perempuan itu menyesali kisah hidupnya yang selalu bertemu dengan lelaki yang sudah beristri dan memutuskan untuk meninggalkannya. Namun, saat lelaki itu jatuh ke pelukan perempuan lain, ia malah menyesal telah melepaskannya dan menyalahkan lelaki itu mengapa tidak kunjung mengawininya. Perempuan itu menyadari bahwa permasalahan yang membelitnya itu tidak akan pernah mencapai penyelesaian Berdasarkan sinopsis tersebut, dapat dilihat bahwa tokoh Aku dalam cerpen ini memiliki karakter sangat kuat akibat kondisi psikologis tertentu. Kondisi tersebut disebabkan oleh faktor-faktor yang memengaruhi tingkah lakunya. Tokoh Aku adalah seorang pelacur. Selain melayani tamu, ia juga menjadi selingkuhan seorang pria beristri yang gemar mencari kesenangan sesaat. Tokoh Aku oleh pengarang digambarkan mempunyai konflik kejiawaan yang sangat kompleks sehingga sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut menggunakan pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud, khususnya struktur kepribadian tokoh, dinamika kepribadian, dan mekanisme pertahanan diri. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. Penelitian berjudul “Kepribadian Tokoh Utama Michael Berg dalam Roman Der Vorleser karya Bernhard Schlink Analisis Psikologi Sastra” yang dilakukan oleh Matilda Angelina Inna dari Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2015. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa struktur kepribadian Michael terdiri atas sistem id, ego dan superego. Id memengaruhi tokoh utama untuk mengejar kepuasan dan kesenangannya terhadap Hanna. Ego meredakan kecemasan-kecemasan dalam diri tokoh utama. Superego 20 ALAYASASTRA, Volume 14, No. 1, Mei 2018 mengendalikan sikap-sikap Michael. Dinamika kepribadian tokoh utama terdiri dari naluri hidup, naluri mati, kecemasan neurosis, kecemasan moral dan kecemasan realistik. Perkembangan kepribadian berupa mekanisme pertahanan diri seperti displacement pemindahan, pembentukan reaksi, represi, regresi dan rasionalisasi. Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian tersebut yakni. sama-sama menggunakan teori psikoanalisis Freud. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek penelitian, yakni cerpen “Aku kesepian sayang. Datanglah, menjelang kematian” karya Seno Gumira Ajidarma. Sepengetahuan penulis, belum ditemukan penelitian yang membahas cerpen tersebut menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif secara keseluruhan memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi Ratna, 201546. Oleh sebab itu, data-data yang berada dalam penelitian ini merupakan sebuah tafsiran dari peneliti dan tidak ada perhitungan. Data primer dalam penelitian ini berupa ungkapan maupun peristiwa yang menggambarkan kejiwaan tokoh Aku yang tergolong dalam struktur kepribadian, dinamika kepribadian serta mekanisme pertahanan diri dengan melakukan pembacaan berulang-ulang terhadap objek penelitian. Penulis juga menggunakan data sekunder berupa sumber referensi tertulis seperti buku, jurnal, artikel, baik dalam jaringan maupun luar jaringan. HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Kepribadian Sigmund Freud Berdasarkan unsur-unsur atau aspek-aspek yang telah dijelaskan sebelumnya, Freud membagi struktur kepribadian menjadi tiga, yaitu id, ego dan superego. Untuk memudahkan pemahaman kondisi kejiwaan tokoh utama Aku, penulis akan mengawalinya dari struktur kepribadian berupa Id das Es terlebih dahulu. Id das Es. Id merupakan watak dasar pada setiap manusia yang hadir sejak ia lahir. Id berisi sifat-sifat keturunan, naluri seksual, dan agresivitas. Tokoh Aku dalam cerpen ini digambarkan sebagai kekasih gelap selingkuhan seorang pria yang sudah berkeluarga. Pria yang seharusnya mempunyai tanggung jawab moral terhadap anak dan istrinya, baik menafkahi ataupun membahagiakan keluarganya. “…Kamu kejam, kamu tidak mempunyai perasaan. Tahu dirimu tidak bisa kawin denganku, kau bikin aku jatuh cinta padamu tanpa kebebasan…” Ajidarma, 20045. Penggalan kutipan di atas, khususnya pada kalimat “Tahu dirimu tidak bisa kawin denganku” secara tidak langsung menunjukkan bahwa tokoh Aku sebenarnya ingin dinikahi kekasihnya sebagai wujud dari pelampiasan keinginan biologis yang muncul dari Kajian Psikoanalisis Cerpen ... Muhammad Imam Turmudzi 21 dalam dirinya. Id mencari penyaluran atas apa yang ia rasakan, yakni perasaan ingin memiliki kekasihnya. Hal itu berdampak pada pencarian status perkawinan untuk kesenangan atau kepuasan biologis tokoh Aku.. Namun, id tokoh Aku tersebut terhalang oleh status kekasihnya yang sudah berkeluarga. Dampak dari keinginan id yang tidak tersalurkan itu mengakibatkan ketegangan dalam diri tokoh Aku. Ia selalu merasa gelisah kemudian sering tersenyum sendiri seperti orang depresi. Berikut kutipannya. “…Tersenyum sendiri. Ia tidak tersenyum sebenarnya, ia hanya memperagakan sebuah senyum. Senyuman itu hanya suatu peragaan, tidak mewakili perasaan. Karena perasaannya sendiri gelisah…” Ajidarma, 20041. Tokoh Aku menutupi kegelisahannya dengan sering tersenyum sendiri. Tindakan tersebut dapat dipandang irasional atau tidak selaras dan berlawanan dengan logika sebagai dampak dari keinginan biologis id yang tidak dapat terpenuhi. Ego Penyaluran Ego das Ich adalah aspek psikologis dari kepribadian yang timbul karena kebutuhannya untuk berhubungan dengan dunia nyata. Ego berperan untuk mengekang tuntutan id. Ego tokoh Aku berusaha mengambil keputusan yang bersifat rasional dengan cara mempertahankan apa yang menjadi keinginan biologisnya. Namun, ia tidak mau hancur karena putusan yang ia ambil sendiri. Tokoh Aku juga menyadari bahwa keinginan idnya nya sangat bertentangan dengan egonya. Ia tidak ingin sesuatu hal yang tidak menyenangkan terjadi apabila ia tetap memaksakan kehendak id. Berikut kutipannya. “…Aku tidak mau terombang-ambing begini, aku ingin jatuh cinta kepada seseorang tanpa ikatan.” “Jika hal itu kau lakukan, engkau menjerumuskan aku ke dalam kehancuran”. “Itu sangat tidak kuinginkan, apa yang harus aku lakukan?...” Ajidarma, 20045. Ego berperan untuk melawan keinginan id. Ia menyadarkan tokoh Aku bahwa keadaan semacam itu sungguh membuatnya hancur. Oleh karena itu, tokoh Aku berusaha menghindar dari kehancuran. Ego tokoh Aku juga mendorongnya untuk pasrah menerima keadaan agar tidak semakin terjerumus dalam kehancuran yang terus-menerus menghantui dirinya. Keinginan untuk dikawini kekasihnya telah banyak memunculkan kesengsaraan pada diri tokoh Aku. Keadaan itu sebenarnya tidak pernah dikehendaki karena bertentangan dengan norma yang dianutnya sehingga menyebabkannya terombang-ambing. Ego bertindak agar tokoh Aku memahami dan menerima realita serta menahan impuls apabila muncul keinginan untuk melawan hal tersebut. Dengan demikian, id tokoh Aku tidak terlalu memaksakan keinginannya karena ditentang oleh egonya. 22 ALAYASASTRA, Volume 14, No. 1, Mei 2018 Superego Peyeimbang/Kontrol/Normatif Superego berperan sebagai penyeimbang kelemahan ego tokoh Aku. Ia mampu mengurungkan niatnya untuk menuntut status perkawinan karena sadar ada sanksi sosial yang nantinya ia diterima. Oleh karena itu, superego yang bertindak sebagai dimensi norma berhasil memengaruhi pikirannya untuk memutuskan menyudahi perbuatan tersebut. Berikut kutipannya. “…Kenapa aku selalu bertemu lelaki yang sudah beristri? Bukan mauku menjadi pengganggu rumah tangga orang. Pergilah. Pulanglah. Jangan kembali lagi padaku meski aku akan selalu merindukanmu.” “aku tidak akan pernah melepaskan kamu, jika tahu dikau akan jatuh ke pelukan seseorang...” Ajidarma, 20046. Kutipan tersebut menggambarkan aspek superego tokoh Aku yang berusaha menjadi perempuan “wajar” sesuai dengan harapan norma-norma yang ia anut, bukan menjadi perempuan pengganggu. Oleh karena itu, tokoh Aku rela melepaskan apa yang selama ini menjadi keinginan hatinya meskipun membuatnya tersakiti. Tokoh Aku menyerah dan pasrah terhadap keadaan yang menimpa dirinya. Ia melepaskan keinginannya dan merelakan kekasihnya bersama orang lain. Tokoh Aku memilih patuh terhadap norma yang dianutnya, yakni tidak menjadi pengganggu rumah tangga orang lain. Hal itu sebenarnya merupakan superego yaitu dorongan yang berdasarkan nilai moral masyarakat. Penilaian masyarakat terhadap perempuan pengganggu rumah tangga perempuan lain dari sisi agama jelas jelek dan dianggap perbuatan berdosa. Oleh karena itu, superego berperan agar tokoh Aku tidak mendapat sanksi moral di tengah-tengah masyarakat karena mewujudkan kehendaknya. Kontrol id, ego dan superego yang saling mendominasi tokoh Aku tersebut pada akhirnya berdampak langsung terhadap kejiwaan tokoh Aku yang tidak stabil dan selalu berubah-ubah. Hal tersebut berawal dari perkenalannya dengan kekasih gelapnya yang sudah berkeluarga. Keinginan id tokoh Aku begitu kuat, tetapi mendapat perlawanan dari dirinya sendiri sehingga ia memutuskan untuk mengakhiri semuanya karena bertentangan dengan nilai moral yang ada di masyarakat. Ketidakseimbangan struktur kepribadian berupa id, ego, dan superego yang dialami tokoh Aku tersebut menyebabkan konflik kejiwaan yang pelik dalam dirinya. Dinamika Kepribadian Sigmund Freud Naluri Instinct Naluri atau insting merupakan representasi psikologis bawaan tokoh Aku dan eksitasi akibat kebutuhan tubuhnya. Naluri untuk mengurangi ketegangan pikiran yang dialami tokoh Aku akibat tidak tercapainya Kajian Psikoanalisis Cerpen ... Muhammad Imam Turmudzi 23 keinginan untuk menikah membuatnya ingin pergi menikmati musik blues dan melepas beban yang ada di otaknya, Berikut kutipannya. “…Aku keluar kamar, aku juga ingin pergi ke suatu tempat, supaya bisa duduk mendengarkan blues di sebuah tempat yang bersih dan terang. Tapi kutahu tempat seperti itu tidak ada. Semua di kota ini lampunya remang-remang…” Ajidarma, 20046. Keinginan tokoh Aku untuk sejenak melepas beban pikirannya menjadi bukti bahwa alam bawah sadarnya berusaha mengurangi ketegangan dirinya. Meskipun ia menyadari bahwa cara itu tidak akan berhasil karena tempat yang ia inginkan memang tidak pernah ada sebagaimana harapannya juga tidak pernah tercapai. Macam-Macam Naluri Naluri pada tokoh Aku berupa pulsi nonseksual atau alimentasi, yakni berhubungan dengan makan dan minum untuk mempertahankan hidup. Berikut kutipannya. “…Tidak ada sesuatu yang boleh dilihat sebagai kenyataan, semua orang membutuhkan mimpi, sama seperti membutuhkan nasi…” Ajidarma, 20046. Kutipan di atas menjelaskan bahwa tokoh Aku menganalogikan naluri kehidupannya seperti nasi sebagai kebutuhan pokoknya. Nasi dihubungkan dengan mimpi yang tidak nyata. Hal itu seolah mempertegas bahwa ia hidup pun percuma apabila keadaan tidak berubah. Oleh sebab itu, ia lebih baik kembali pada sesuatu yang tidak nyata daripada harus merasakan kenyataan yang pahit. Kecemasan Ansietas Kecemasan neurotik berasal dari alam bawah sadar individu. Kecemasan yang dialami tokoh utama Aku dalam cerpen tersebut karena keinginannya untuk segera dikawini kekasihnya, tetapi hal tersebut bertentangan dengan moral yang ia anut. Oleh sebab itu, ia berusaha menekan tuntutan dari jiwanya tersebut sehingga menimbulkan rasa cemas pada dirinya. Berikut kutipannya. “…Senyuman itu hanya suatu peragaan . tidak mewakili perasaan. Karena perasaannya sendiri gelisah…” Ajidarma, 20041. Kutipan di atas menunjukkan bahwa tokoh Aku selalu diliputi rasa gelisah. Ia berusaha menekan keinginannya karena bertentangan dengan moral yang ia anut. Ia tidak ingin memperoleh suami dari hasil merebut dan merusak rumah tangga orang lain. Ia menyadari bahwa akan ada wanita lain yang terluka jika ia mewujudkan keinginannya tersebut. Mekanisme Pertahanan Diri Represi Repression Represi merupakan salah satu mekanisme pertahanan ego. Represi yang dilakukan oleh tokoh Aku saat ia memilih untuk menyendiri demi menenangkan hati dan perasaannya. Ia 24 ALAYASASTRA, Volume 14, No. 1, Mei 2018 menahan keinginannya untuk keluar kamar menikmati hiruk-pikuknya dunia malam. Berikut kutipannya. “…“barangkali lebih baik aku menyendiri,” pikirnya. Maka, malam menjadi suatu awal dari sebuah perjalanan yang juga tidak jelas kapan akan berakhir…” Ajidarma, 20042. Kutipan tersebut menggambarkan situasi saat tokoh Aku harus memilih berdiam diri untuk menenteramkan hatinya atau keluar kamar menikmati malam. Dunia malam memang menjanjikan kesenangan bagi mereka yang bisa menikmatinya, tetapi tidak untuk tokoh Aku. Dunia malam jugalah yang mempertemukan tokoh Aku dengan kekasihnya yang berakhir tidak bahagia. Oleh karena itu, malam diibaratkan perjalanan hidupnya yang tidak pernah berakhir bahagia. Rasionalisasi Rationalization Rasionalisasi tokoh Aku dilakukan dengan cara minum tequila dan merokok sekadar mencari ketenangan dan sejenak lari dari kenyataan yang ada. Ia menyadari bahwa hidup memang tidak harus sama seperti keinginannya. Berikut kutipannya. “…Segelas tequila di hadapannya, dan ia merokok dengan tenang Ajidarma, 20042. Kutipan di atas menunjukkan bahwa tokoh Aku menyadari keinginannya untuk memiliki sang kekasih seutuhnya tidak akan pernah terjadi, ia pun berusaha mencari hiburan guna mengurangi kekecewaan yang ada. Agresi dan Apatis Apatis adalah bentuk lain dari reaksi terhadap frustasi. Tokoh Aku bersikap apatis dengan cara menarik diri dan bersikap pasrah dengan apa yang dialaminya. Tokoh Aku mengambil sikap apatis tentu bukan tanpa alasan. Ia sadar bahwa apa yang dia inginkan dan ia usahakan tidak akan pernah tercapai. Oleh karena itu, ia akhirnya bersikap pasrah dan menarik diri. Meskipun sebenarnya itu sangat tidak mudah dan terasa menyakitkan baginya. Berikut kutipannya. “…Kenapa aku selalu bertemu lelaki yang sudah beristri? Bukan mauku menjadi penggangu rumah tangga orang. Pergilah. Pulanglah. Jangan kembali lagi padaku meski aku akan selalu merindukanmu…” Ajidarma, 20043. Kutipan di atas menunjukkan tokoh Aku menarik diri dari keadaan yang membuatnya selalu tertekan. Ia tidak mau mengganggu rumah tangga orang lain meskipun sangat mencintai kekasihnya saat itu. Meskipun tidak gampang, pilihan itu harus tetap diambil. Fantasi dan Stereotip Ketika tokoh Aku menghadapi banyak masalah, seringkali ia mencari solusi dengan masuk ke dunia khayal. Ia memilih melarikan diri ke dunia fantasi tersebut daripada menghadapi realitas di hadapannya. Dalam ketidaksadarannya, ia selalu Kajian Psikoanalisis Cerpen ... Muhammad Imam Turmudzi 25 melamunkan semua kebiasaannya yang dilakukan semasa ia bersama kekasihnya. Ia selalu memperlihatkan lekuk tubuh serta kecantikan dirinya seraya membandingkan dengan istri sah kekasihnya. Ia merasa tidak kalah cantik dari istri kekasihnya. Namun, kekasihnya tidak segera memutuskan untuk menikahinya. Seperti pada kutipan berikut “…Malam adalah suatu akhir, namun bagi perempuan itu, malam adalah awal dari sebuah perjalanan yangn panjang. Ia hanya mengenakan celana dalam ketika mengoleskan lipstick ke bibirnya. Lipstick berwarna merah darah. Ia mendekatkan cermin ke wajahnya. Memonyongkan bibirnya. Mengulumnya sendiri. Tersenyum sendiri…”Ajidarma, 20041. Tokoh Aku selalu berfantasi sebagai dampak dari rasa frustrasi yang ia alami semenjak memutuskan menarik dari dan bersikap pasrah pada kejadian yang menimpa dirinya. Namun, alam bawah sadarnya masih belum bisa menerima keadaan tersebut. Apa yang dilamunkan oleh tokoh Aku adalah perilaku yang biasa ia lakukan bersama kekasihnya selama ini. Sebelumya ia merasa senang melakukannya, tetapi sekarang ia menyadari bahwa lamunannya tersebut tidak akan pernah terwujud. SIMPULAN Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konflik kepribadian tokoh Aku muncul karena orientasi seksualnya yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ketidakseimbangan struktur kepribadian tokoh Aku terjadi karena id, ego, dan superego saling mendominasi. Superego yang mempertimbangkan baik dan buruk suatu tindakan, masih dapat bekerja dengan baik pada diri tokoh Aku. Ia menghentikan perilaku tokoh Aku yang tidak sesuai dengan nilai moral yang ada di masyarakat. Superego tokoh Aku berhasil menjaga keseimbangan peran id yang selalu menginginkan kepuasan biologis dalam ikatan perkawinan dengan kekasihnya yang sudah berkeluarga. Ego terus melawan keinginan id untuk menghindarkan tokoh Aku dari kehancuran. Superego tokoh Aku masih mampu menahan desakan id yang begitu ingin menuntut kejelasan status perkawinan. Ego tokoh Aku berhasil menjadi kontrol ketika ia bersikukuh mempertahankan keinginan id. Peran superego begitu kuat karena selalu mengingatkan tokoh Aku pada sanksi moral yang akan diterimanya sebagai perempuan perebut suami orang apabila keinginan id tidak bisa dikekang. Ketegangan antara id, ego, dan superego mengakibatkan tokoh Aku mengalami gejolak kejiwaan karena desakan id selalu berhasil dibendung oleh ego dan superego. Komponen dinamika kepribadian yang ada dalam tokoh Aku adalah naluri instinct. Komponen tersebut mengurangi ketegangan yang dialami tokoh Aku akibat desakan id yang berhasil dicegah superego. Tokoh Aku mengurangi naluri ketegangannya 26 ALAYASASTRA, Volume 14, No. 1, Mei 2018 dengan cara membendung dan mengalihkan pada hal yang ia sukai, seperti mendengarkan musik jazz dan minum tequila di sebuah kafe. Tokoh Aku berusaha memelihara ego dan menyesuaikannya dengan biologis bawaan. Ia menjaga keseimbangan atara mimpi yang harus diwujudkan dan kebutuhan utamanya untuk bertahan hidup. Terakhir adalah naluri kecemasan, keberhasilan superego membendung keinginan id ternyata tidak seratus persen menghilangkan keinginan id tersebut. Keberhasilan tersebut tetap “menyisakan” sesuatu dalam diri tokoh Aku, yakni lamunan dan khayalan saat ia berada di dalam kamar. Tokoh Aku selalu gelisah karena tidak dapat mewujudkan apa yang menjadi keinginannya selama ini yaitu dikawini kekasihnya. Akhirnya, ia pun sering berfantasi dan berbicara sendiri di depan cermin Terakhir adalah mekanisme pertahanan tokoh utama Aku berupa represi repression, rasionalisasi rationalization, agresi dan apatis, serta fantasi dan stereotip. Tokoh Aku yang selalu merasa gelisah dan sering berbicara dengan cermin pada akhirnya memilih keluar menyambangi hiruk-pikuk dunia yang selama ini jarang ia rasakan. Semua itu dilakukan tokoh Aku agar terhindar dari perasaan sedih dan hancur akibat perlawanan ego dan superego terhadap id. Keberhasilan ego menekan id telah mendorong impuls-impuls yang mengancam tokoh Aku keluar dari alam sadar. Tokoh Aku juga melakukan rasionalisasi dengan cara meminum tequila dan merokok sambil menikmati suasana yang sunyi. Tokoh Aku juga bersikap apatis dengan menarik diri dan memilih berdiam diri di kamarnya dan melakukan kebiasaan yang tidak bermanfaat secara berulang-ulang. Tokoh Aku melakukan fantasi dengan cara mengkhayalkan kebiasaan yang ia lakukan saat masih bersama kekasihnya. DAFTAR PUSTAKA Ajidarma, Seno Gumira. 2004. Aku Kesepiang, Sayang. Datanglah, Menjelang Kematian. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Bertens, K. 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Damono, Sapardi Djoko. 2003. Sosiologi Sastra. Semarang Magister Ilmu Susastra, Program Pascasarjana, Undip. Budaya. Ferdinand, Zaviera. 2008. Teori Kepribadian Sigmund Freud. Yogyakarta Prisma Sophie. Frued, Sigmund. 2006. Pengantar Umum Psikoanalisis. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Hardjana, A. 1985. Kritik Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta PT Gramedia. diunduh pada tanggal 20 Januari 2018, Pukul WIB. Inna, Matilda Angelina. 2015. “Kepribadian Tokoh Utama Michael Berg dalam Roman Der Vorleser karya Bernhard Schlink”. Universitas Negeri Yogyakarta Skripsi. Kajian Psikoanalisis Cerpen ... Muhammad Imam Turmudzi 27 Lathief, Supaat. 2008. Psikologi Fenomenologi Eksistensialisme. Lamongan Pustaka Pujangga. Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra. Jakarta Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ____________. 2013. Psikologi Sastra Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta Yayasan Obor Indonesia. Ratna, Nyoman Kutha. 2015. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cetakan XIII. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Semiun, Yustinus. 2006. Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta Kanisius. Siswantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra Analisis Psikologi. Surakarta Muhammadiyah Universitas Press. Supratiknya, A. 1995. Mengenai Perilaku Abnormal. Yogyakarta Kanisius. Suryabrata, Sumadi. 2005. Psikologi Kepribadian. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Susanto, Dwi. 2012. Pengantar Teori Sastra. Yogyakarta CAPS. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Kesepiang, Sayang. Datanglah, Menjelang KematianDaftar Pustaka AjidarmaSeno GumiraDAFTAR PUSTAKA Ajidarma, Seno Gumira. 2004. Aku Kesepiang, Sayang. Datanglah, Menjelang Kematian. Jakarta Gramedia Pustaka Sigmund FreudK BertensBertens, K. 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud. JakartaPengantar Umum Psikoanalisis. Yogyakarta Pustaka PelajarSigmund FruedFrued, Sigmund. 2006. Pengantar Umum Psikoanalisis. Yogyakarta Pustaka Sastra Sebuah PengantarA HardjanaHardjana, A. 1985. Kritik Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta PT Tokoh Utama Michael Berg dalam Roman Der Vorleser karya Bernhard SchlinkMatilda InnaAngelinaInna, Matilda Angelina. 2015. "Kepribadian Tokoh Utama Michael Berg dalam Roman Der Vorleser karya Bernhard Schlink". Universitas Negeri Yogyakarta Fenomenologi EksistensialismeSupaat LathiefLathief, Supaat. 2008. Psikologi Fenomenologi Eksistensialisme. Lamongan Pustaka Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cetakan XIII. Yogyakarta Pustaka PelajarNyoman RatnaKuthaRatna, Nyoman Kutha. 2015. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cetakan XIII. Yogyakarta Pustaka Kepribadian & Terapi Psikoanalitik FreudYustinus SemiunSemiun, Yustinus. 2006. Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta Perilaku AbnormalA SupratiknyaSupratiknya, A. 1995. Mengenai Perilaku Abnormal. Yogyakarta Kepribadian. Jakarta PT. Raja Grafindo PersadaSumadi SuryabrataSuryabrata, Sumadi. 2005. Psikologi Kepribadian. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada.

cerpen karya seno gumira ajidarma